Auwo Burung yang Menolak Punah Setelah 140 Tahun Mengghilang

Tahukah Kamu Apa itu Auwo?

Di era globalisasi yang terus mengalami kemajuan teknologi, banyak cerita luar biasa yang belum pernah ditayangkan di televisi. Salah satunya adalah Auwo, atau merpati pegar hitam, seekor burung misterius.  Beberapa orang mungkin menganggap nama ini tidak familiar atau bahkan tidak pernah disebut dalam berita televisi.  Namun, Auwo mempunyai cerita yang mengharukan di balik diamnya.  Selama 140 tahun, burung ini hilang dari pandangan manusia dan punah tanpa meninggalkan jejak. Auwo merupakan seekor burung endemik yang berasal dari Papua Nugini tepatnya hidup di Pulau Fergusson, dengan karakteristik tubuhnya berwarna hitam legam, dengan ekor panjang menjuntai yang anggun, bagian sayap berwarna coklat serta mata yang berwarna indah. Para peneliti memberi julukan sebagai Black-naped Pheasant Pigeon (Otidiphaps nobilis). Burung ini bukan sekadar indah, tetapi juga mempunyai tanggung jawab yang penting dalam ekosistem hutan hujan tropis.

Lingkungan asli Auwo berada di pegunungan terpencil Papua Nugini

Daerah yang jarang dijangkau oleh manusia karena akses jalan yang sulit dan medan yang ekstrem. Dalam sejarah tercatat bahwa terakhir kali Auwo terlihat yaitu di tahun 1882. Setelah itu, tidak ada lagi catatan ilmiah tentang keberadaannya. Banyak faktor yang menjadi penyebab Auwo menghilang begitu lama. Misalnya karena perburuan liar, terjadinya kerusakan lingkungan, dan perubahan iklim menjadi ancaman utama. Beberapa ilmuwan berusaha mencarinya, tetapi pencarian selalu berakhir tanpa hasil. Pada bulan September 2022, sebuah tim ekspedisi gabungan dari Search for Lost Birds, American Bird Conservancy, BirdLife International, dan Cornell Lab of Ornithology melakukan pencarian secara sungguh-sungguh dengan melewati berbagai medan yang ekstrim. Awalnya selama sebulan, mereka hanya menggunakan kamera perangkap dan informasi dari masyarakat setempat desa Duda Ununa, untuk menemukan jejak Auwo. Mereka mempunyai dua hari sebelum kembali ketempat asalnya namun, kamera berhasil merekam burung itu berjalan di depan lensa. Saat itu Jonathan Boersma menyebutkan momen ini seperti menemukan unicorn, karena begitu luar biasa dan hampir tidak disangka.

Kisah Auwo mengharukan karena bukan hanya tentang seekor burung, tetapi tentang keteguhan harapan. Di tengah punahnya ribuan spesies, Auwo hadir sebagai tanda bahwa masih ada kehidupan yang bertahan, jika kita bersikap peduli. Meskipun telah ditemukan kembali, kedudukanya ada di critically endangered. Terdapat ancaman faktual seperti penggundulan hutan rencana penebangan di Fergusson Island, serta pemangsa seperti kucing liar yang dapat menjadi ancaman. Burung Auwo bisa menjadi simbol dari wujud kepedulian yang menyatukan ilmu pengetahuan dan kearifan lokal dalam melestarikan spesies langka. Auwo bukan sekadar burung yang selamat dari kepunahan, akan tetapi merupakan pengingat bahwa harapan tidak pernah benar-benar hilang.  Penemuan ini menunjukkan bahwa masih ada keajaiban di alam, namun alam menunggu seseorang yang peduli untuk menemukannya.Kisah Auwo mengajak kita untuk tidak diam. Karena menjaga bumi bukan hanya permasalahan menyelamatkan satwa, tapi juga menyelamatkan cerita, keajaiban, dan masa depan kita sendiri. Jika satu burung dapat bertahan selama 140 tahun, bukankah artinya kita juga bisa bertahan untuk menjaganya?

Leave a Comment

Our Location

Jalan Suryopranoto Nomor 11 F RT. 008 RW. 008, Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10160

Stores

© 2025 Basicnest. All rights reserved