bahasa daerah adalah bahasa kebanggan bagi setiap penggunanya, akan tetapi tidak dijaman ini. ada banyak anak muda hari ini yang ketika sudah meninggalkan kampung halamannya tidak lagi menggunakan bahasa daerahnya akan tetapi menggunakan bahasa indonesia yang katanya sebagai bahasa nasional. padahal kalau dilihat lebih jauh bahasa daerah adalah bahasa kebanggaan bagi setiap anak muda yang memang lahir dari kampung, besar dikampung halaman, sekolah dari taman kanak-kanak sampai dengan sekolah menengah atas pun masih dikampung halaman. setelah tamat sma inilah mulai terjadi pergeseran bahasa yang tadinya biasa saja menggunakan bahasa daerah ketika sudah mulai meninggalkan kampung halaman, maka bahasa yang digunakanpun mulai mengalami pergeseran sehingga bagi generasi yang di kampung merasa atau sesuatu yang beda sejak mulai ditinggalkannya kampung halaman yaitu penggunaan bahasa daerah.
sebagai generasi muda tentu hal ini bukanlah hal yang membanggakan akan tetapi justru telah terjadinya pergeseran nilai yang ada dikampung halaman, walaupun di sisi lain harus mampu beradaptasi dengan tempat tinggal baru termasuk soal dialek dan bahasa yang digunakan. sebagai pendatang yang baru meninggalkan kampung halaman tercinta tentu ada warisan yang harus tetap melekat pada setiap individu, itulah yang disebut dengan dialek. kemanapun dia pergi jauh merantau maka dialek adalah sesuatu yang harus tetap jadi warisan yang tak akan lepas hilang begitu saja. sebagai anak muda ketika sudah meninggalkan kampung halaman ada banyak hal yang harus tetap dijaga dan dilestarikan yaitu mulai dari dialek dan bangga akan bahasa daerahnya. jika anak muda sudah dipisahkan dari dialek dan bahasa daerahnya lalu apalagi yang mau dibanggakan atas anak muda itu sendiri, kalau bahasa daerahnya saja tidak lagi ia populerkan sampai keluar negeri.
kebanggaan akan dialek dan bahasa daerah adalah modal utama anak muda saat ini, kalau mau kampungnya tetap eksis dimasa yang akan datang maka jawabannya ada pada anak mudanya itu sendiri, kalau kampungnya tidak ingin dikenal maka hilangkan saja dialek dan bahasa daerah itu dari diri anak muda, maka kampung halamannya juga akan hilang sendiri pada waktunya sesuai dengan perkembangan jaman. tentu berbagai perubahan yang terjadi dalam berbagai kehidupan anak muda tidak bisa dianggap hal biasa saja, akan tetapi ini jadi tugas kita semua bagaimana bisa memperbaiki dan mempertahankan sesuatu yang sudah jadi warisan bagi anak muda, yaitu untuk tetap mempertahankan dialek dan bahasa daerahnya agar Indonesia juga bsa bertahan dengan jutaan bahasa daerah yang tetap menggema sampai hari ini.
kecintaan akan dialek adalah kecintaan akan Indonesia, ketika anak muda pada saat bicara orang yang mendengarpun akan langsung bisa tau dari dialeknya, dia berasal dari daerah mana, sehingga dengan demikian tidak akan mudah lagi mengenal seseorang cukup dari dialeknya saja akan langsung ketahuan. begitu penting akan dialek ini untuk terus dipertahankan agar bahasa daerah dan kampung halamannya tetap bisa melegenda sampai kapanpun dan dimanapun. inilaj jadi tantangan kita semua bagaimana bisa mempertahankan persoalan ini agar jadi persoalan bersama tidak lagi persoalan individu akan tetapi persoalan kita semua, untuk sama-sama mempertahankan dialek dan bahasa daerah jangan sampai punah di negeri sendiri.
sebagai generasi muda Indonesia, tentu menjaga dialek dan bahasa daerah adalah menjadi tanggung jawab semua pemuda yang berasal dari daerah, jangan pernah malu dan merasa asing ketika dialek yang dilapalkan berasa asing ditelinga orang lain, itu tidak begitu penting untuk dipikirkan, karena ada beban yang lebih besar yang harus kita pikirkan bersama yaitu tentang menjaga eksistensi dialek dan bahasa daerah dari kepunahan. maka kedepan banggalah anak muda dengan dialeknya dan bahasa daerah sebagai penciri yang memang dimiliki oleh setiap kita dan kita sebagai anak muda harus bangga akan dialek itu demi menjaga bahasa Indonesia menjaga bahasa Ibu Pertiwi.