Mau Wisata Tenang? Coba 6 Surga Tersembunyi dari Barat ke Timur

Pernahkah kamu merasa ingin liburan, tetapi bukan ke tempat yang ramai dan penuh antrean? Terkadang kita butuh ruang untuk bernapas, menyepi, dan membiarkan diri larut dalam keheningan alam. Indonesia menyimpan banyak pilihan bagi mereka yang mendambakan pengalaman seperti itu. Tidak semua tempat harus bising dengan musik pantai, berjejal dengan turis, atau padat dengan wahana modern. Ada destinasi yang justru menawarkan kesunyian, udara segar, dan pemandangan yang begitu indah sampai-sampai membuat kita terdiam sejenak lalu berkata dalam hati, “Inilah yang aku cari.”

Sayangnya, tempat-tempat semacam ini tidak selalu muncul di layar kaca atau menjadi sorotan media sosial. Padahal, di balik keindahannya tersimpan kisah membanggakan tentang masyarakat lokal yang merawatnya dengan penuh cinta. Artikel ini akan mengajakmu menjelajahi 6 destinasi tersembunyi dari ujung barat hingga timur Indonesia. Perjalanan ini bukan hanya soal pemandangan, melainkan juga tentang budaya, kisah hidup, dan kedamaian yang sulit ditemukan di tengah hiruk-pikuk kota.

  1. Pulau Banyak, AcehMari kita mulai dari Aceh, tepatnya di Aceh Singkil. Di sana terdapat gugusan pulau yang dikenal dengan nama Pulau Banyak. Seperti namanya, wilayah ini memiliki lebih dari 60 pulau kecil yang sebagian besar masih alami. Bayangkan, kamu berada di atas perahu kecil, melintasi laut biru sebening kaca, lalu perlahan mendekati pulau dengan pasir putih yang nyaris tak terjamah. Suasana sepi, hanya suara ombak dan kicau burung laut yang terdengar.

    Pulau Tailana dan Pulau Sikandang adalah dua pulau favorit bagi mereka yang mencari ketenangan. Kamu bisa snorkeling di antara terumbu karang yang sehat, menyaksikan ikan berwarna-warni berenang lincah, atau sekadar berbaring di atas hammock sambil menatap langit biru tanpa gangguan. Lebih istimewa lagi, masyarakat lokal sangat aktif menjaga ekosistem laut. Mereka bukan hanya menggantungkan hidup dari laut, tetapi juga berusaha merawatnya. Beberapa pulau bahkan dijadikan pusat konservasi penyu. Wisatawan yang datang berkesempatan untuk ikut melepas tukik ke laut. Bayangkan perasaan haru ketika melihat bayi penyu berlari kecil menuju ombak pertama dalam hidupnya. Pengalaman ini bukan hanya indah, tetapi juga penuh makna.

  2. Hutan De Djawatan, Jawa TimurDari barat kita bergeser ke timur Pulau Jawa. Di Banyuwangi, Jawa Timur, terdapat Hutan De Djawatan yang sering dijuluki sebagai hutan Lord of the Rings versi Indonesia. Begitu memasuki area ini, rasanya seakan melangkah ke dunia fantasi. Pohon-pohon trembesi tua menjulang dengan cabang yang lebar dan akar yang menggantung, menciptakan bayangan dramatis yang membuat suasana terasa magis.

    Hutan ini dulunya merupakan kawasan perhutani. Kini dikelola sebagai ruang wisata hijau, namun tetap dijaga kelestariannya. Jalur pejalan kaki tertata, area piknik tersedia, bahkan beberapa spot foto dibuat tanpa merusak keaslian hutan. Di sinilah kamu bisa berjalan santai di bawah kanopi alami, membiarkan cahaya matahari menembus sela-sela dedaunan, lalu merasakan ketenangan yang jarang sekali bisa kita dapatkan di perkotaan.

    Bagi mereka yang ingin rehat dari layar gawai, Hutan De Djawatan bisa jadi pilihan tepat. Tidak ada hiruk-pikuk, hanya hembusan angin yang melewati dedaunan dan suara burung yang berkicau dari kejauhan. Saat duduk di bawah pohon besar, kita mungkin akan merasa kecil, sekaligus disadarkan bahwa alam selalu punya cara untuk membuat manusia rendah hati.

  3. Bukit Kelam, Kalimantan BaratKini mari kita terbang ke Kalimantan Barat, tepatnya di Sintang. Di sini berdiri gagah Bukit Kelam, sebuah batu raksasa yang dipercaya sebagai monolit terbesar di Indonesia. Tingginya mencapai 1002 meter di atas permukaan laut, sehingga puncaknya terlihat menjulang dari kejauhan. Banyak yang mengatakan bahwa ukurannya bahkan melebihi Ayers Rock di Australia.

    Bukit Kelam bukan sekadar tebing batu. Ia menyimpan flora endemik yang unik, seperti kantong semar dan anggrek hitam. Bagi pecinta alam, pendakian ke puncak Bukit Kelam adalah tantangan sekaligus hadiah. Jalur pendakian cukup menanjak, tetapi setiap langkah terasa sepadan dengan pemandangan yang menanti. Dari atas, hamparan hutan tropis terbentang luas, udara begitu segar, dan cakrawala terbuka lebar.

    Legenda lokal menambah daya tarik tempat ini. Konon, Bukit Kelam berasal dari batu yang dilempar oleh Bujang Beji, sosok mitos yang ingin menutup aliran Sungai Kapuas. Cerita rakyat ini membuat Bukit Kelam tidak hanya menjadi destinasi geologi, tetapi juga situs budaya yang hidup dalam ingatan masyarakat. Saat mendaki, kita tidak hanya menaklukkan jalur berbatu, tetapi juga menapaki kisah turun-temurun yang masih dijaga hingga kini.

  4. Kepulauan Togean, Sulawesi TengahPerjalanan membawa kita ke Teluk Tomini, Sulawesi Tengah. Di sanalah terhampar Kepulauan Togean, salah satu surga bawah laut Indonesia yang belum banyak dijamah wisatawan. Terumbu karang di kawasan ini termasuk dalam wilayah Segitiga Karang Dunia. Ada lebih dari 300 spesies ikan dan 262 jenis karang hidup di sini.

    Bagi penyelam, Togean adalah surga nyata. Ada spot Reef I yang penuh dengan karang warna-warni, Pulau Kadidiri yang populer di kalangan pecinta diving, hingga Una-Una yang terkenal karena keindahan bawah lautnya. Menariknya, ada juga spesies karang endemik bernama Acropora togeanensis yang hanya bisa ditemukan di sini.

    Tidak hanya itu, kehidupan masyarakat di Kepulauan Togean juga sangat unik. Suku Bajo dan Bobongko hidup berdampingan dengan laut. Mereka memiliki cara sendiri dalam menjaga ekosistem sekaligus melestarikan tradisi. Beberapa desa bahkan membuka homestay sederhana, memberi kesempatan wisatawan untuk tinggal bersama keluarga lokal. Bayangkan tidur di rumah panggung kayu, makan hasil laut segar, dan mendengar cerita langsung dari nelayan tentang hubungan mereka dengan laut. Itu semua membuat perjalanan ke Togean lebih dari sekadar wisata, melainkan sebuah pengalaman belajar tentang keselarasan hidup dengan alam.

  5. Pulau Sabu, Nusa Tenggara TimurDari Sulawesi, kita bergerak ke arah selatan, tepatnya ke Pulau Sabu atau Sawu di Nusa Tenggara Timur. Sekilas, pulau ini tampak kering dan tandus, namun justru di situlah daya tariknya. Lanskap Sabu menyimpan pesona unik: Pantai Boddo yang sepi, Bukit Kelabba Maja dengan formasi batu berwarna-warni, hingga gua-gua alam yang menantang untuk dijelajahi.

    Selain pemandangan, Pulau Sabu juga kaya akan budaya. Masyarakatnya masih memegang erat tradisi Jingitiu, sebuah sistem kepercayaan lokal yang mengatur hubungan manusia dengan alam serta leluhur. Tenun ikat khas Sabu pun tidak hanya indah, tetapi sarat makna spiritual. Setiap motif tenun menceritakan kisah, doa, dan harapan yang diwariskan dari generasi ke generasi.

    Pulau kecil ini juga memiliki jejak sejarah yang menarik. Catatan menyebutkan bahwa Kapten James Cook pernah singgah di sini dan mendapat bantuan dari Raja Sabu. Fakta ini menunjukkan betapa pentingnya Sabu dalam jalur pelayaran dunia di masa lalu.

  6. Danau Love, PapuaPerjalanan kita berakhir di ujung timur Indonesia, tepatnya di Jayapura, Papua. Di sana terdapat sebuah danau yang unik, dikenal dengan nama Danau Love atau Telaga Emfote. Sesuai namanya, danau ini berbentuk hati jika dilihat dari ketinggian. Tidak heran, banyak orang menyebutnya simbol cinta dari alam Papua. Dikelilingi perbukitan hijau dan hamparan padang rumput luas, suasana Danau Love terasa begitu tenang. Angin berhembus lembut, sesekali terdengar suara burung endemik yang melintas. Pemandangannya sederhana, tetapi justru itulah yang membuatnya menawan.

    Bagi masyarakat Sentani, Danau Love memiliki makna spiritual dan sering dikaitkan dengan legenda setempat. Kawasan ini juga menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari mereka, mulai dari aktivitas ritual hingga menjaga kelestarian alam di sekitarnya.

    Menariknya, akses menuju Danau Love cukup mudah. Dari Kota Jayapura, perjalanan darat hanya memakan waktu sekitar 1 jam. Hal ini menjadikannya destinasi yang relatif terjangkau bagi wisatawan, tetapi tetap menyimpan pesona yang membuat siapa pun merasa menemukan surga tersembunyi.

 

Wisata tenang bukan berarti membosankan. Justru di tempat-tempat tersembunyi seperti inilah kita bisa menemukan kembali makna perjalanan, yaitu menyatu dengan alam, mengenal budaya lokal, dan merasakan kedamaian yang tidak dapat dibeli dengan uang.

6 surga tersembunyi ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki segalanya, dari barat hingga timur, dari pulau hingga gunung. Hal yang diperlukan hanyalah keberanian untuk melangkah sedikit lebih jauh. Jadi, kalau kamu sedang mencari pelarian dari rutinitas, mungkin ketenangan yang kamu cari sudah menunggu, entah di ujung barat atau di timur yang jauh.

 

DAFTAR PUSTAKA

@pulaubanyak. 2025. Foto Pulau Banyak, Aceh. Instagram. Diakses pada 27 Agustus 2025.

@harnodp. 2025. Foto Hutan De Djawatan, Jawa Timur. Instagram. Diakses pada 27 Agustus 2025.

@sintang,viral. 2025. Foto Bukit Kelam, Kalimantan Barat. Instagram. Diakses pada 27 Agustus 2025.

@togeantravel. 2025. Foto Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah. Instagram. Diakses pada 27 Agustus 2025.

@pesonaindo. 2025. Foto Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur. Instagram. Diakses pada 27 Agustus 2025.

@pacetokikasar. 2025. Foto Danau Love, Papua. Instagram. Diakses pada 27 Agustus 2025.

Leave a Comment

Our Location

Jalan Suryopranoto Nomor 11 F RT. 008 RW. 008, Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10160

Stores

© 2025 Basicnest. All rights reserved