Kepulauan Riau, provinsi yang terletak di utara Pulau Sumatra, menyimpan kekayaan alam dan budaya yang memikat. Di antara gugusan pulau-pulau kecilnya, terdapat sebuah permukiman nelayan bernama Dusun Belakang Hutan, yang terletak di Desa Laboh, Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga. Dusun ini menawarkan potret kehidupan masyarakat yang erat dengan laut, tradisi unik, dan solidaritas yang tinggi.
Kehidupan Masyarakat yang Menyatu dengan Laut
Mayoritas penduduk Dusun Belakang Hutan berprofesi sebagai nelayan kelong. Kelong adalah bagan atau rumah yang didirikan di atas laut, berfungsi sebagai tempat menangkap dan menampung ikan, serta tempat berlindung bagi nelayan dari cuaca buruk. Struktur ini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Dusun Belakang Hutan.
Tradisi Unik dalam Menghadapi Musim Utara
Salah satu kebiasaan unik masyarakat Melayu Dusun Belakang Hutan adalah persiapan menyambut musim utara atau musim tara. Setiap awal tahun, selama sebulan penuh, mereka bergotong-royong mempersiapkan alat dan bahan, serta mencari “tauke” (penampung). Setelah siap, mereka membangun kelong bersama-sama.
Musim utara ditandai dengan angin kencang, gelombang tinggi, dan hujan lebat. Selama musim ini, masyarakat Dusun Belakang Hutan beradaptasi dengan menutup rapat rumah mereka. Sebagian warga memilih pindah sementara ke Tanjungpinang, sementara yang lain bertahan dengan mencari pekerjaan alternatif seperti berkebun. Tradisi ini terus berulang dari tahun ke tahun.
Tantangan dan Potensi Dusun Belakang Hutan
Dusun Belakang Hutan, seperti daerah terpencil lainnya, menghadapi tantangan dalam hal fasilitas dan aksesibilitas. Namun, keramahan dan solidaritas masyarakatnya menjadi daya tarik tersendiri. Selain itu, hasil laut yang melimpah menjamin ketersediaan pangan bagi penduduknya.
Dusun Belakang Hutan memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata budaya dan alam. Kehidupan masyarakat yang harmonis dengan alam, tradisi unik, dan keindahan alamnya dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan yang mencari pengalaman otentik.