Harmoni dalam Tradisi Rasulan di Tanah Gunungkidul
Tradisi Rasulan sebagai perayaan hasil panen sekaligus wujud syukur, harapan, dan harmoni masyarakat Gunungkidul
Tradisi Rasulan sebagai perayaan hasil panen sekaligus wujud syukur, harapan, dan harmoni masyarakat Gunungkidul
Mengupas tradisi Turun Mandi Minangkabau, sebuah ‘welcoming party’ sakral yang memperkenalkan bayi pada alam, adat, dan Sang Pencipta.
Pa’Gellu bukan sekadar tarian, tapi ritual bahagia yang merawat jiwa, kebersamaan, dan identitas Toraja.
Kertas daluang dengan sejuta cerita bermakna, namun sekarang hanya tinggal menjadi sejarah.
Perang Topat di Lombok adalah “battle royale” tanpa permusuhan, di mana umat Hindu dan Islam saling melempar ketupat untuk merayakan toleransi, kebersamaan, dan syukur, sekaligus menanamkan nilai persaudaraan bagi semua generasi.
Artikel ini menjelaskan tentang desa Sidetapa yang berlokasi di Kecamatan Banjar, Kabipaten Buleleng, Bali yang dikenal dengan keberagaman budaya dan tradisinya yang memiliki ciri khas Salah satunya yakni rumah adat Bale Gajah Sakaroras Tumpang Salu. Rumah adat ini memiliki keunikan struktural dan arsitekturnya. Bale Gajah tinya rumah besar, serta tumpang salu yakni memiliki 12 tiang penyangga dan 3 tingkatan yang masing-masing memiliki fungsi sosial, spiritual dan budaya. Artikel ini memiliki tujuan untuk menelisik keunikan tradisi dan rumah adat Bale Gajah Sakaroras Tumpang Salu berdasarkan nilai simbolis dan filosofi yang terkandung didalam arsitektur rumah adatnya. Melalui pendekatan kualitatif, data ini diperoleh dari wawancara dan observasi dengan kepala desa serta studi literatur yang relevan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rumah adat di desa Sidetapa tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal saja melainkan sebagai simbol hubungan harmonis antara manusia, alam dan juga leluhur. Dari hasil pengamatan terlihat masyarakat sangat menjaga nilai-nilai adat dan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi. Meskipun desa ini mengalami tantangan modernisasi namun mereka tetap berkomitmen melestarikan adat-istiadatnya tanpa merubah bentuknya
Kesenian Ebeg, tari kuda lumping mistis asal Jawa, mengandung nilai budaya, persaudaraan, dan ajaran luhur yang patut dilestarikan.